Kapolri: Tak Mudah Tangkap Pelaku Teror di Poso
Laporan Wartawan Kompas Suhartono
Jumat, 27 Oktober 2006 - 09:19 wib
JAKARTA, KOMPAS - Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Sutanto mengakui tidak mudah menangkap para pelaku teror yang berkeliaran di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Pengakuan Kapolri ini diungkapkan menjawab pers, seusai mengantarkan keberangkatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama rombongan menuju China, Jumat (27/10) pagi, di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"Menangkap pelaku teror itu tidak seperti membangun rumah. Mereka kan juga manusia, yang bisa menghindari petugas dan segala macamnya. Jadi, tidak semudah itu. Yang jelas, Polri terus berusaha. Sekarang sudah mengindentifikasikan pelakunya. Memang, tidak seperti menghitung hari (menangkapnya)," ujar Sutanto.
Pers sebelumnya bertanya, apakah dengan sudah adanya intruksi Wapres Muhammad Jusuf Kalla di Makassar kemarin, Polri sudah dapat segera menangkap para pelaku teror di Poso dalam hitungan hari. Sebagaimana diketahui, Kalla menyatakan kepada pers saat open house di rumah pribadinya di Makkasar, bahwa kasus yang terjadi di Poso adalah teror. Sebab itu, Polri harus segera menangkap pelakunya.
Sutanto juga menambahkan bahwa tanpa adanya intruksi Wapres Kalla pun, Polri mempunyai tanggung jawab untuk menangkap para pembuat teror di Poso. "Polri kan sudah membuktikan dengan menangkap para pelakunya di Poso. Sekarang yang ada itu hanya sisa-sisanya saja," lanjut Sutanto.
Tentang perlunya diberlakukan Undang-Undang (UU) Anti Teroris yang harusnya diberlakukan sebagaimana disampaikan Wapres Kalla, Sutanto juga mengatakan, "Tentu hukum yang ada kita akan terapkan, termasuk UU yang berlaku bagi para pelakunya."
Adanya ide untuk pertemuan para deklarator Perdamaian Malino, Sutanto menyambut baik jika itu akan dilakukan. "Akan tetapi itu memang bukan kewenangan saya untuk melakukannya," demikian Sutanto.
Friday, October 27, 2006
Posted @ 1:14 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment