Saturday, October 28, 2006

Polisi Periksa 5 Warga Poso, 1 Diburu
Jumat, 27 Oktober 2006 - 18:03 wib

PALU, KOMPAS- Kepolisian Resor Poso Tengah memeriksa lima warga yang kedapatan membawa senjata tajam dan cadar pada saat terjadinya bentrokan antara personil Brimob dan warga Kelurahan Gebang Rejo, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu lalu.
Polisi pun tengah mengejar satu orang warga Poso lainnya yang melarikan diri saat polisi melakukan razia sebelum terjadinya bentrokan.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sulteng Komisaris Besar I Nyoman Sindra, Jumat (27/10) mengatakan, jika terbukti ikut melakukan penyerangan terhadap Pos Polisi Masyarakat (Polmas) di Gebang Rejo, lima orang yang diperiksa itu akan ditetapkan sebagai tersangka. Selain itu, mereka juga akan diperiksa terkait dengan puluhan kasus kekerasan bersenjata yang terjadi di Poso dan Palu dalam sebulan terakhir.
Menurut Sindra, sejak 22 September sampai 25 Oktober, ada 11 kali ledakan bom, lima kali penemuan bom, 16 kali pembakaran, dan 10 kali perusakan yang terjadi di Poso. Dua di antara bom yang meledak menewaskan dua warga Poso.
Sindra menerangkan, sebelum terjadinya bentrokan polisi dan warga Gebang Rejo, polisi melakukan razia di Gebang Rejo untuk membatasi ruang gerak sekelompok orang yang selama ini diduga melakukan berbagai aksi kekerasan di Poso.
Saat itu, polisi menghentikan seorang pria yang mengendarai sepeda motor. Namun, pria itu melarikan diri dan meninggalkan sepeda motornya. Dari dalam sepeda motor ditemukan tas berisi dua KTP, satu KTP Lampung dan satu KTP Poso, dengan nama dan foto yang sama.
Tidak lama setelah itu, Pos Polmas di Gebang Rejo yang dijaga empat personil Polmas dan 11 Brimob diserang massa. “Bahkan, pos itu ditembaki dan dilempari bom. Polisi yang ada di sana teriak-teriak minta tolong melalui HT sehingga diturunkanlah satu SSK Brimob ke sana dan terjadi bentrokan dengan warga,” kata Sindra.
Ketua Forum Silaturahim Perjuangan Umat Islam Poso Adnan Arsal membantah kronologis versi polisi tersebut. Menurutnya, justru polisi yang lebih dulu melakukan pengepuangan terhadap Tanah Runtuh, Gebang Rejo, yang merupakan kompleks Pesantren Amanah pimpinannya. Bentrokan antara polisi dan warga Gebang Rejo mengakibatkan seorang warga Poso tewas tertembak. (REI)

No comments: