Saturday, October 21, 2006

RS, Jumat, 20 Oktober 2006
Puluhan Aktivis Unjuk Rasa

TOLITOLI - Reaksi atas tragedi penembakan terhadap pendeta Irianto Kongkoli juga terjadi di Kabupaten
Tolitoli. Puluhan aktivis mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tolitoli menggelar Aksi unjuk rasa keprihatinan atas tragedi kekerasan yang menimpa seorang tokoh Kristen moderat tersebut.

Aksi yang digelar PMII ini sempat menjadi perhatian warga karena digelar pada hari Rabu sore, saat sebagian masyarakat lagi sibuk-sibuknya mempersiapkan buka puasa. Dengan tiba-tiba saja puluhan mahasiswa menenteng panflet, membagi-bagikan selebaran, dan orasi di jalanan dengan menggunakan megaphone.

Sontak saja aksi ini menjadi perhatian warga sekitarnya, dan pengendara yang melintas. Dalam aski ini tidak memacetkan lalulintas, karena pengunjukrasa berdiri berderetan di tepi jalan. Pengunjukrasa tampak tidak mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian.

Warga PMII yang sebagian besar dari Universitas Madako (Umada) Tolitoli ini menggelar aksi unjukrasa di Jalan Usman Binol, tepat berada di jalan masuk kompleks Umada. Dengan membawa simbol-simbol bendera PMII dan poster-poster, pengunjukrasa meminta masyarakat khususnya warga yang ada di Tolitoli tidak terprovokasi dengan isu-isu yang meresahkan pasca terjadinya kasus penembakan Pendeta Irianto Kongkoli.

Ketua PC PMII Tolitoli, Fahrul Baramuli mengatakan, jangan sampai aksi kekerasan yang terjadi di Palu tersebut meresahkan warga lainnya di Sulteng. Apalagi saat ini umat Muslim sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Pengunjuk rasa yang dipimpin ketua PC PMII Tolitoli, ini juga menyatakan tiga tuntutan mereka, yakni mendesak aparat penegak humum segera mengusut tuntas dan menangkap serta memproses pelaku penembakan. Menagih janji aparat hukum dan pemerintah untuk menjaga stabilitas keamanan di Sulteng pasca eksekusi Tibo. Mendesak Presiden untuk segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Irianto Kongkoli. Pengunjuk rasa berjanji akan berunjuk rasa lagi dengan masa yang lebih banyak.(dha)

No comments: