Friday, October 27, 2006

SUARA PEMBARUAN DAILY
Kapolri: Aksi Kekerasan di Poso Sudah Berbentuk Teror

[JAKARTA] Kerusuhan dan aksi kekerasan di Poso, Sulawesi Tengah, yang terus terjadi dan bahkan cenderung meningkat akhir-akhir ini sudah merupakan bentuk teror terhadap masyarakat. Karena itu Polri sebagai penegak hukum dan penjaga ketertiban akan menggunakan semua undang-undang (UU) termasuk UU mengenai teror untuk menjerat pelaku.
Penegasan itu dikemukakan Kapolri Jenderal Pol Sutanto seusai ikut melepas keberangkatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang melakukan kunjungan kerja ke China, Jumat (27/10) pagi, di Bandara Halim Perdanakusuma. Selain Kapolri, hadir dalam acara tersebut Menko Polhukam Widodo AS, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto dan beberapa menteri.
Namun, Widodo AS tidak bersedia menjawab pertanyaan wartawan soal konflik di Poso yang tidak kunjung reda. Widodo menunjuk Kapolri ketika ditanya wartawan. Menurut Kapolri, situasi di Poso saat ini lebih kondusif dan memang harus dijaga agar begitu seterusnya. Tentang pelaku teror, Sutanto mengatakan, Polri sudah mengidentifikasi.
Soal perintah Wapres Jusuf Kalla agar segera menangkap pelaku teror, Sutanto menyatakan, tanpa perintah Wapres pun tugas aparat untuk mengungkap semuanya, dari dulu memang begini, dan sudah kita buktikan sudah banyak pelaku teror di Poso yang kita ungkap. "Ini kan tinggal sisa-sisanya," kata Kapolri
Namun diingatkannya, menangkap pelaku tindak kejahatan, apalagi teror seperti itu tidak semudah membangun rumah. "Tidak segampang itu, tetapi pasti jadi prioritas utama. Polisi sudah mengidentifikasi pelakunya," kata Kapolri. Ditanya soal pembentukan tim pencari fakta atau semacam itu, menurut Sutanto, tidak perlu, karena fakta dan masalahnya sudah jelas. "Tinggal mencari pelakunya saja," katanya.
Sementara itu, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Badroddin Haiti yang dikonfirmasi Kamis siang mengatakan, pihaknya sudah mengidentifikasi para pelaku kekerasan, dan tiba saatnya mereka akan ditangkap.
Dikemuakakan, saat ini pihaknya sedang memeriksa enam warga dan sejumlah oknum Brimob dimintai keterangan terkait kasus bentrokan warga dan aparat di Tanah Runtuh, Kelurahan Gebang Rejo, Poso Kota, Senin (23/10).
Badrodin meminta tim independen seperti dari Deppolhukam ataupun Depag untuk mengusut kasus Gebang Rejo, apakah memang ada kesalahan penerapan prosedur polisi di sana. [Y-3/128]
Last modified: 27/10/06

No comments: