Monday, October 23, 2006

Polisi dan Warga Poso Baku Tembak, Satu Tewas
Senin, 23 Oktober 2006 13:39 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Polisi Brimob dan warga baku tembak di kawasan Tanah Runtu, kelurahan Gebang Rejo, Poso Kota, kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah sekitar pukul 21,30 tadi malam. Satu warga tewas, tiga lain kondisinya kritis dalam kejadian menjelang akir bulan Ramadhan ini. " Saat kejadian warga memukul tiang listrik sebagai tanda bahaya," kata Sugianto Kaimuddin, sekretaris Front Pembela Islam Poso yang terlibat dalam kejadian kepada Tempo, Senin (23/10) pagi. Bentrokan bermula pukul 21.30 Wita saat enam polisi Brimob merazia lokasi kejadian. Warga menolak rasia para polisi yang berjalan kaki membawa senapan siap tembak. Warga beralasan rasia mengganggu takbiran sejumlah warga muslim Poso dan tarawih sebagian warga muslim lainnya. “Kami juga trauma salah tangkap seperti yang dilakukan polisi pada kasus pengeboman dan penembakan misterius ” Kata Harun Nyak Item warga Kelurahan Kayamanya. Enam polisi terdesak. Akhirnya mereka meminta bantuan ke kantor polisi daerah. Tak kurang seratus polisi Brimob datang ke kelurahan Gebang Rejo. Situasi Poso pun menjadi tegang. Listrik dipadamkan di wilayah Gebang Rejo, yang dianggap polisi sebagai basis kelompok muslim fundamentalis. Entah siapa yang memulai kontak senjata terjadi. Namun Sugianto mengaku kontak senjata berlangsung sekitar dua jam. Akibatnya, satu warga Gebang Rejo bernama Syaifuddin (21) tewas tertembak. Syaifuddin merupakan adik Haris. Polisi menuding Haris terlibat penembakan Pendeta Irianto Kongkoli Senin pekan lalu. Syaifuddin tewas setelah peluru menembus leher dan pahanya. Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Poso. Namun 30 menit kemudian dia tewas. Dua korban lain kritis. Muhammad Rizki alias Kiki (29) tertembak dada dan perutnya. Kini dia kritis dan masih dirawat intensif di rumah sakit Poso. Korban lain warga Kelurahan Kayamanya juga tertembak namun belum diketahui nasibnya. “Namanya belum ditahu, tapi warga Kayamanya sudah mengambilnya. ia masih hidup” Kata Sugianto. Kepala Polisi Resort Poso, Ajun Komisaris Besar Rudy Sufahriadi mengatakan enam polisi tadi meminta bantuan setelah warga melempari mereka dengan batu. Polisi yang sedang menjalankan tugas itu tak tahan ulah warga. Maka mereka melarikan diri ke pos polisi dalam kota Poso. Mereka lalu meminta bantuan karena sejumlah pos polisi mulai dibakar. Rudy mengatakan polisi mengalami kerugian karena satu truk, tiga unit sepeda motor milik polisi juga dibakar. Saat ini polisi Poso telah meminta keterangan dari warga Poso sehubungan dengan adanya bentrokan tersebut. “Kita sudah priksa enam orang sebagai saksi," katanya. "Mereka hanya dimintai keterangan, kita berharap warga Poso tidak terpancing atas insiden ini.” Darlis

No comments: