Wednesday, October 25, 2006

RS, Rabu, 25 Oktober 2006
Malam Takbiran Tegang, Gereja Terbakar, Rentetan Tembakan Masih Terjadi

POSO- Malam takbiran Idul Fitri 1427 H di Kota Poso berjalan lancar dan aman. Namun demikian suasana tegang masih tampak menyelimuti wilayah Poso Kota dan sekitarnya. Kebiasaan pawai takbiran mengelilingi kota yang setiap tahun digelar PHBI, tahun ini tidak ada lagi. PHBI Poso hanya menyelenggarakan takbiran seadanya di halaman Gedung Pemuda Poso.
Ketua PHBI Poso Atmadjaya Mardjun, SE, MM kepada Radar Sulteng mengatakan, pawai takbiran sengaja dibatalkan, mengingat situasi Kota Poso yang tidak memungkinkan. Kata dia, awalnya PHBI memang telah menjadwalkan acara pawai takbiran keliling seperti hari raya sebelumnya. Namun melihat kondisi Poso yang tegang dalam tiga malam terakhir ini, maka jadwal tersebut dibatalkan. Dan PHBI mengambil inisiatif untuk dialihkan di halaman Gedung Pemuda. "Kami tidak menginginkan suasana ini bertambah keruh. Karenanya kami alihkan lokasi takbiran malam ini," papar Atmadjaya yang juga menjabat sebagai Camat Poso Kota ini.
Walaupun PHBI telah menginstrusikan untuk tidak melaksanakan pawai takbir. Tetapi ratusan kendaran sepeda motor masih tetap melaksanakannya di tengah gelapnya Kota Poso. Tak terlihat sama sekali polisi lalu lintas mengamankan jalur jalan Kota Poso. Karena memang, pascapenyerangan Brimob ke Kel. Gebangrejo dan Kel. Kayamanya, tak satu pun polisi yang terlihat lagi berjaga di pos-pos penjagaan pengamanan operasi Ketupat Maleo 2006. Bahkan saat ini hampir semua pos polisi yang ada di dalam kota habis dirusak massa.
Dalam suasana malam takbiran kemarin, aksi kekerasan masih juga terjadi. Dalam semalam, terdengar sedikitnya ada puluhan kali suara rentetan tembakan terdengar, termasuk dua ledakan keras yang menyerupai bom.
Bukan hanya itu, sekitar pukul 00.00 Witeng gereja Eklesia terbakar. Walaupun tidak mengalami kerusakan yang parah, terbakarnya gereja yang terletak di Jalan. Pulau Seram itu sempat mengundang perhatian warga.
Saat gereja terbakar suara rentetan tembakan juga terdengar. Diperkirakan, rentetan tersebut berasal dari salah satu pos Brimob yang ada tidak jauh dari TKP. Ini dimaklumi, mengingat sebelum terjadinya insiden penembakan terhadap warga sipil, gereja yang tengah dalam perbaikan tersebut dijadikan salah satu pos inap anggota Brimob BKO.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari polisi perihal insiden yang terjadi pada malam takbiran. Baik soal rentetan tembakan, dua ledakan keras mirip bom, dan terbakarnya gereja Eklesia Poso. (Cr5)

No comments: