Monday, October 23, 2006

Pemerintah Didesak Selesaikan Kasus Poso
Kompas, Senin, 23 Oktober 2006 - 11:59 wib

JAKARTA, SENIN - Pemerintah didesak untuk bekerja lebih keras dalam menyelesaikan sejumlah masalah keamanan yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), terutama setelah terjadinya ketegangan antara warga dengan aparat keamanan pada Minggu (22/10) malam.
"Pagi ini dari Adnan Arzal, Ketua Umum Forum Silaturahmi dan Perjuangan Umat Islam Poso saya diberitahu bahwa ada penyerangan dan penembakan terhadap sebuah pondok pesantren di Poso tentunya oleh orang yang tidak dikenal," kata Din Syamsuddin usai melaksanakan shalat Id di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Senin (23/10).
Atas peristiwa tersebut, Din mendesak agar pemerintah khususnya aparat keamanan bekerja lebih keras dalam menangkap aktor intelektual peristiwa tersebut sebab bila tidak kunjung dilakukan langkah seperti itu, masalah gangguan keamanan yang kerap terjadi di wilayah itu dikhawatirkan akan berlangsung secara berkepanjangan.
"Juga untuk umat beragama agar dapat mengendalikan diri baik umat Kristiani maupun Islam. Karena boleh jadi itu merupakan upaya adu domba," tutur Din Syamsuddin yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah itu dalam menanggapi perkembangan terakhir yang terjadi di Poso pada Minggu (22/10) malam.
Dalam kesempatan itu, Din juga menyinggung adanya informasi mengenai sejumlah lembaga asing yang berada di Sulawesi Tengah termasuk Poso.
"Berdasarkan informasi banyaknya lembaga asing yang berada di Sulteng, Poso yang boleh jadi mereka tidak bekerja sungguh-sungguh secara tulus untuk pembangunan masyarakat, tetapi mereka adalah bagian-bagian yang boleh jadi turut mendorong konflik," ujarnya.
Meski terjadi peristiwa gangguan keamanan tersebut, Din meminta pada umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya Poso untuk tidak memberikan reaksi yang berlebihan terutama yang menjurus pada tindakan kekerasan. Sumber: AntaraPenulis: Ima

No comments: