Wednesday, November 01, 2006

SUARA PEMBARUAN DAILY
Dibutuhkan Kemauan Politik

[JAKARTA] Konflik Poso tidak akan selesai jika pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah dan aparat penegak hukum hanya dilakukan lewat pendekatan posisi tawar politik belaka. Padalah yang dibutuhkan adalah kemauan politik untuk menyelesaikan masalah dengan kehendak kuat untuk menuntas masalah yang ada hingga ke akar-akarnya dengan keberanian dan kejujuran untuk mengungkapkan fakta dan kebenaran secara tuntas.
"Persoalan yang mendasar dalam konflik Posa jelas bukan masalah agama, melainkan ada pihak-pihak yang dengan sengaja bermain dan menciptakan konflik dengan cara tidak beradab," ujar Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antar Agama Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Benny Susetyo Pr kepada Pembaruan di Jakarta, Rabu (1/11).
Menurut dia, penambahan pasukan tidak akan menyelesaikan masalah Poso bila tidak ada kemauan politik untuk mengakhiri konflik. Karena yang dibutuhkan masyarakat adalah kondisi zona netral dimana semua pihak yang bertikai diharap mau duduk kembali untuk merumuskan rasa percaya dan solidaritas sebagai sesama anak kandung atau putra daerah Poso dengan kesadaran bersama untuk membangun kembali Poso.
Dikatakan, pemerintah dan aparat penegak hukum juga perlu membentuk tim independen yang bekerja dengan jujur, bersih, netral dan memiliki kemauan kuat untuk mengembalikan kondisi Poso secara aman. "Tim independen ini sangat dibutuhkan sekarang ini agar kepastian hukum juga dapat ditegakan," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR Happy Bone Zulkarnaen menegaskan anggaran untuk penanganan konflik tidak lagi tersedia. Karena itu, ia mengharapkan konflik di Poso, Sulawesi Tengah, jangan sampai dibiarkan terus berlanjut agar tidak diperlukan lagi dana khusus untuk penanganan daerah konflik. [E-5]
Last modified: 1/11/06

No comments: