Komentar, 18 Oct 2006
Tokoh Agama Doakan Keluarga
Kematian Pdt Irianto akibat ditembak oleh orang tak kenal pada Senin (16/10) terus mengundang keprihatinan tokoh agama Sulut. Sejumlah tokoh agama, mengimbau kepada seluruh umat beragama di Sulut untuk berdoa bersama-sama semoga keluarga yang ditinggalkan, istri dan anak-anaknya diberi kekuatan dan senantiasa tabah.Keprihatinan ini diantaranya datang dari Tokoh Agama Khonghucu Drs Hanny Kilapong SE, Selasa (17/10) menyatakan turut prihatin atas musibah ini. Ia mengatakan, ini adalah perbuatan yang sangat keji, tidak berperikemanusiaan. “Saya mengharapkan polri dan aparat keamanan lainnya dapat segera menangkap pelakunya dan aktor intelektualnya. Dan kepada keluarga almarhum saya menyampaikan turut berduka cita dan demikian juga kepada keluarga besar GKST. Semoga Tuhan Yanga Maha Kuasa memberikan kekuatan dan kemampuan dalam menghadapi peristiwa ini,” ucapnya.Tokoh Agama Islam Amin Lasena menyatakan, menyesalkan kejadian ini. Terlebih pada Bulan Ramadhan yang seharusnya di bulan suci ini kita bisa bersama-sama menjaga ketentraman dan kerukunan umat beragama. “Tapi kenapa masih saja ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dengan melakukan perbuatan yang sangat tidak manusiawi seperti ini. Untuk keluarga mudah-mudahan senantiasa sabar,”ucapnya.Senada Fred Tawaluyan, sungguh sangat disesalkan. Dan menjadi tantangan bagi aparat penegak hukum/keadilan untuk lebih serius dan berani mengungkapkan dalangnya. Masyarakat terlalu bingung diombang ambingkan oleh situasi yang tidak kondusif ini. Kasus Tibo masih hangat, pemboman secara sporadis masih terjadi, kini tokoh gereja menjadi korban atau dikorbankan agar terjadi korban susulan selanjutnya. Sebenarnya ada apa dibalik peristiwa ini? Masih sanggupkah aparat kita untuk memecah sumber dan akar masalah? Masyarakat sudah bosan dengan kondisi seperti ini. Tapi juga bisa terprovokasi sehingga kerusuhan baru bisa muncul. Harapan kita bersama bahwa masyarakat belajar dalam pelbagai peristiwa Poso/Palu dan masyarakat (terutama umat beragama/beriman) jangan mudah terprovokasi jangan mau diperbodoh oleh orang-orang yang tak bertanggug jawab. “Mari kita berdoa bersama, tapi juga berusaha bersama. Kapan kita bisa belajar dari pengalaman buruk itu? Mungkin kita sedang diadu domba untuk kepentingan-kepentingan tertentu,”ajaknya.(aan)
Wednesday, October 18, 2006
Posted @ 1:47 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment