Radar Sulteng, Minggu, 1 Oktober 2006
POSO MEMANAS
Masa Konsentrasi di Perbatasan, Aparat Sempat di Kejar
POSO- Tadi malam kondisi Poso memanas. Tampak ribuan massa dari masing-masing komunitas memadati daerah perbatasannya masing-masing. Massa dari komunitas Muslim terkosentrasi di sepanjang jalan Kelurahan Sayo (mulai dari Terminal Kasintuwu hingga SPBU Sayo), sementara terlihat pula massa Kristen terkosentrasi mulai dari Agen Bus Litha Sayo hingga ke arah Kelurahan Kawua Kec. Poso Kota Selatan.
Kedua massa dari komunitas berbeda itu hanya dibatasi/dipagari oleh ratusan aparat gabungan bersenjata lengkap dari TNI dan Polri (Brimob). Terlihat sedikitnya tujuh mobil truk Polisi dan TNI memblokade jalan di kompleks SPBU Sayo, untuk mencegah terjadinya chaos.
Panasnya kembali Poso dipicu meledaknya sebuah bom di Jln. Tabatoki Kelurahan Kawua Kecamatan Poso Kota selatan. Bom yang meledak pada pukul 22. 15 Wita itu terjadi persis di depan Kantor Camat Poso Kota Selatan.
Informasi yang dihimpun Radar Sulteng di Tempat Kejadian Perkara (TKP) menyebutkan, sesaat setelah meledaknya bom di depan Kantor Camat tersebut, aparat gabungan dari kepolisian dan TNI menuju ke TKP untuk mengamankan lokasi. Namun massa yang sebelumnya sudah berkumpul di sekitar lokasi ledakan, justru marah melihat kehadiran aparat kepolisian. Entah siapa yang mengomandoi, tiba-tiba massa dengan beringas mengejar aparat yang baru saja sampai di TKP. Melihat situasi yang tidak memungkinkan, aparat dan sejumlah warga dari arah Kota Poso yang hendak ikut melihat TKP, lari menyelamatkan diri ke arah Kota. Tak puas, massa-pun terus mengejar aparat hingga ke Agen Bus Litha.
Melihat terus dikejar, sesampainya di Sayo (kompleks Muslim) sejumlah warga Muslim yang ikut bersama aparat memukuli tiang listrik. Tak lama kemudian, massa dengan cepat berkumpul dan menuju ke arah massa yang mengejar. Untunglah, saat itu sudah ada ratusan anggota Brimob dan TNI dari Bataliyon 714 Sintuwu Maroso plus Kodim 1307 Poso tiba untuk memblokade wilayah perbatasan di dua komunitas.
Dalam pantauan koran ini, sebagian massa terlihat sudah menenteng parang, arit dan tombak. Dan banyak juga yang hanya sekedar melihat-lihat situasi dengan memegangi batu di tangannya. Terlihat juga, sejumlah warga (wanita dan anak-anak) yang berada tepat di perbatasan antara dua komunitas. Mereka memilih mengungsi ke rumah-rumah tetangganya yang jauh dari kosentrasi massa.
Hingga berita ini diturunkan, kosentrasi massa masih terus ada di wilayahnya masing-masing. Bahkan terlihat sejumlah orang masih berdatangan, baik dengan berjalan kaki maupun dengan mengendarai sepeda motor. Di tengah-tengah kosentrasi massa Muslim itu, sebuah bom meledak tidak jauh dari mereka, tepatnya di belakang rumah warga di lorong Sawerigading Kelurahan Sayo, sekitar 20 meter dari kosentrasi massa tersebut. Bom ini meledak sekitar pukul 24.00 Wita. Namun ledakan ini tidak berakibat pada jatuhnya korban jiwa. Hanya terlihat, kepulan asap saja yang berasal dari sumber ledakan itu. Akibatnya massa semakin panas.
Sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian menyangkut peristiwa tersebut. Termasuk ada tidaknya korban jiwa akibat meledaknya bom di depan Kantor Camat Poso Kota Selatan itu.
Namun demikian kondisi keamanan Poso masih terkendali. Terlihat, di setiap Kelurahan di Kec. Poso Kota warga berjaga-jaga, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. (Cr5)
Sunday, October 01, 2006
Posted @ 4:07 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment