Monday, October 02, 2006

Radar Sulteng, Senin, 2 Oktober 2006
Poso Masih Tegang, Warga Mulai Mengungsi Ke Daerah Aman

POSO- Hingga Minggu kemarin kondisi di Kota Poso belum sepenuhnya pulih. Suasana tegang masih menyelimuti kota itu. Akibatnya, sebagian warganya mulai mengungsi ke daerah yang dianggap aman.
Indikasi belum amannya kondisi Poso bisa dilihat dengan masih adanya sejumlah aksi kekerasan yang terjadi sepanjang hari Minggu kemarin. Pada pagi harinya sekitar pukul 10.00 Wita telah terjadi aksi penghadangan terhadap mobil travel jenis kijang di Keluarahan Kayamanya, Kecamatan Poso Kota. Mobil kijang jurusan Makassar-Parigi itu dihadang dan diberhentikan oleh sekelompok orang yang tak dikenal, dengan cara memasang blokade jalan menggunakan sepeda motor yang telah hangus terbakar.
Dalam melakukan aksinya, sekelompok orang tersebut menggunakan cadar berwarna hitam. Sehingga tidak bisa dikenali identitasnya. Terlihat di dalam mobil tersebut terdapat sedikitnya lima orang penumpang.
Informasi yang diperoleh koran ini, akibat penghadangan tersebut seorang penumpang bernama Jelin (20) mengalami luka parah. Jelin mengalami luka di bagian kepala dan punggung. Bagian belakang kepala Jelin tampak memar akibat hantaman benda tumpul. Sementara di bagian punggung, terdapat empat luka tusukan. Saat ini Jelin dirawat intensif di RSUD Poso. Dia tengah ditangani serius oleh dokter di rumah sakit tersebut.
Sesaat setelah peristiwa terjadi, aparat kepolisian terjun ke TKP untuk mengamankan lokasi. Aparat Brimob bersenjata lengkap itu kemudian membersihkan lokasi dari blokade yang dipasang masyarakat. Hingga berita ini turunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.
Sementara itu pada malam harinya sekitar pukul 18.30 Wita, masyarakat dikejutkan dengan dibakarnya sebuah pos polisi oleh orang yang tak dikenal. Aksi pembakaran pos polisi yang terletak di Jalan Pulau Irian Jaya, Kelurahan Gebangrejo itu, terjadi saat masyarakat sedang berbuka puasa. Melihat pos terbakar, masyarakat pun berhamburan keluar rumah. Namun, dari sekian banyak orang yang berada di TKP, tak satu pun yang sempat melihat pelakunya.
Masyarakat berusaha memadamkan api, tetapi tidak berhasil. Pos Pomas itu pun akhirnya rata dengan tanah. Tak satupun bahan bangunan pos yang bisa diselamatkan.
Situasi Poso yang tidak menentu kini mulai mengusik sebagian warganya untuk meninggalkan kota itu. Informasi yang diperoleh Radar Sulteng di sejumlah perusahaan angkutan antar kota, dan antar provinsi, sudah banyak warga yang mulai meninggalkan Poso. Mereka mengungsi ke beberapa daerah, antara lain ke kota Palu, dan ke Sulawesi Utara (Gorontalo dan Manado). (cr5)

No comments: