SUARA PEMBARUAN DAILY
Isu Provokatif Landa Poso
[PALU] Situasi keamanan di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) saat ini diwarnai berbagai isu yang bernada sangat provokatif sehingga meresahkan masyarakat.
Isu-isu itu diedarkan melalui fasilitas layanan pesan singkat (SMS) yang diterima warga di telepon selular. Vinven Lumintang, tokoh pemuda di Tentena mengatakan, isu-isu yang beredar melalui SMS di HP tersebut misalnya menyebutkan bahwa kelompok dari wilayah Tentena akan menyerang kelompok tertentu di Poso, demikian juga sebaliknya.
"Isu-isu cepat muncul di HP terutama setelah terjadi ledakan bom, aksi pembakaran dan lain-lain. Seperti kejadian Sabtu malam (30/9) saat terjadi ledakan bom di Kelurahan Kawua Poso yang mengundang konsentrasi massa, pada saat yang bersamaan langsung beredar SMS bahwa kelompok dari Kawua akan menyerang warga di Kelurahan Sayo, Poso. Untung saja tokoh-tokoh agama cepat turun dan menenangkan massa sehingga tidak terjadi kontak fisik antara kedua belah pihak di Kawua," jelas Vincen kepada Pembaruan, Senin (2/10) pagi.
Menurutnya isu-isu yang ingin menghasut masyarakat Poso agar kembali saling menyerang itu diduga sengaja diedarkan oknum-oknum tertentu di Poso agar daerah ini kembali kacau. Akibat adanya isu-isu tersebut membuat banyak warga yang tidak berani beraktivitas secara leluasa sebagaimana hari-hari sebelumnya.
Pada Sabtu malam (30/9) sekitar pukul 22.15 Wita memang sempat terjadi ledakan bom yang cukup keras daerah Kawua. Akibat ledakan itu memicu konsentrasi massa kedua belah pihak karena beredar isu (di SMS) warga Kawua akan menyerang warga Sayo.
Menyusul ledakan bom di Kawua tersebut pada Minggu pagi warga Poso Kota melakukan aksi-aksi pemblokiran jalan. Setiap kendaraan yang lewat dihentikan oleh masyarakat, dan penumpangnya disuruh turun lalu ditanyakan KTP-nya.
Atas kejadian itu para sopir bus dari arah Palu-Poso-Tentena maupun Palu-Poso-Ampana-Luwuk, banyak yang tidak berani melanjutkan perjalanan karena takut. Bus-bus tersebut banyak tertahan di Kota Poso, namun pada Senin pagi sebagian sopir sudah memberanikan melanjutkan perjalanan setelah situasi lebih tenang.
Aparat dari gabungan TNI dan Polri di Poso juga berusaha mengendalikan masyarakat agar tidak melakukan penghadangan di ruas-ruas jalan tersebut.
Brimob Dikirim
Mabes Polri mengirim sedikitnya 8 satuan setingkat kompi (SSK) pasukan Brimob untuk pengamanan di Poso, Sulawesi Tengah, Masing-masing dari Polda Sulut (2 SSK), Kaltim (2 SSK), Sulsel (1 SSK) dan dari Brimob Kelapa Dua Jakarta (3 SSK).
Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Moh Kilat yang dihubungi Senin pagi di Palu mengatakan, pasukan elite Polri itu dikonsentrasikan menjaga keamanan di wilayah-wilayah yang saat ini sedang rawan terutama di Kecamatan Poso Kota, Lage Pamona Timur dan Lore Utara.
"Mereka ditempatkan di polsek-polsek sebagai pendukung penuh keamanan, dan tugas mereka yang utama adalah melakukan tindakan preventif terhadap setiap kemungkinan aksi-aksi yang kembali ingin memperkeruh situasi keamanan di Poso," katanya.
Mengenai isu-isu yang berupaya memprovokasi antar dua kelompok masyarakat di Poso diakui pula oleh Moh Kilat.
"Benar isu-isu tersebut beredar melalui SMS dan berusaha memancing emosi masyarakat. Saat ini kami sedang menyelidikinya. Kami juga imbau masyarakat Poso agar tidak terpancing dengan isu-isu seperti itu, tapi bila menerimanya hendaknya segera laporkan ke polisi terdekat untuk dicari pelakunya," katanya. [128]
Last modified: 2/10/06
Monday, October 02, 2006
Posted @ 9:52 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment