Wednesday, October 18, 2006

SUARA PEMBARUAN DAILY
Penembakan Pendeta Terkait Eksekusi Tibo

[JAKARTA] Penembakan Sekretaris Umum Majelis Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Pendeta Irianto Kongkoli di Palu, Senin (16/10), dituding memiliki keterkaitan dengan eksekusi mati Tibo. Demikian dikatakan Gubernur Sulteng HP Paliudju, Senin siang di DPR.
Hal itu disampakannya sebelum rapat tertutup dengan tim pemantau Poso DPR, yang dipimpin Soetardjo Soerjogoeritno, ketua tim yang juga Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP). Hadir pada rapat itu Mendagri M Ma'ruf, Kepala BIN Syamsir Si-regar, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, Menko Polhukam Widodo AS, Mensos Bachtiar Chamsyah, dan Sekjen Depag Faisal Ismail.
Menurut Paliudju, persoalan di Sulteng saling berkaitan satu dengan lainnya, sehingga sangat mungkin penembakan itu dan berbagai peristiwa lainnya turut dilatarbelakangi motif dendam. "Motifnya selalu dendam. Tapi ini bukan masalah agama. Ada keinginan membuat Sulteng tidak aman," katanya.
Pendeta Irianto, ucapnya, merupakan tokoh yang kerap memimpin aksi penolakan eksekusi mati Tibo.
Widodo AS menyebut penembakan itu sebagai aksi teror. Menurutnya, seluruh aparat, intelijen, kepolisian, serta TNI, telah diminta mengambil langkah dalam mengungkap kasus penembakan itu. "Aparat akan melakukan upaya penegakan hukum secara konsisten dan tegas," ujarnya, seusai rapat tertutup. Dia juga menyampaikan dugaan penembakan itu terkait dengan eksekusi mati Tibo.
Kapolri menduga pelaku penembakan itu sendiri berasal dari luar Poso. Ciri anatomi pelaku telah didapat, dan kini kepolisian tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku. Motif penembakan itu sendiri, menurutnya, baru bisa diketahui setelah pe- laku tertangkap.
Menko Polhukam menambahkan, pemerintah mengutuk keras aksi penembakan terhadap Pendeta Irianto yang dilakukan oleh pelaku yang menggunakan sepeda motor, Senin (16/10) pagi. Saat ini identitas pelaku sudah diketahui oleh aparat kepolisi- an Palu dan masih dalam pengejaran.
Menurutnya, berdasarkan laporan di lapangan, situasi di Palu saat ini sudah kondusif. Namun, tegas Menkopolhukam, aparat harus menjaga situasi agar te- tap kondusif.
Sementara untuk kejadian-kejadian pasca eksekusi Tibo dan kawan-kawan, Widodo AS mengatakan, hal itu tetap menjadi atensi dari pihak keamanan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar menambahkan, dirinya baru saja kem-bali dari Poso dan Palu. Sejauh pemantauannya, ada hal-hal yang perlu untuk dibenahi, terutama para aparat keamanan dan sistem pengamanan daerah serta kota.
Kepala BIN mengaku mendapat informasi adanya kelompok yang ingin mengadakan kekacauan pada Hari Raya Idul Fitri dikaitkan dengan persoalan agama yang sifatnya sensitif. Namun menurutnya, kejadian yang terjadi di Palu tersebut tidak ada kaitannya dengan tindak terorisme. [B-14/E-5]
Last modified: 17/10/06

No comments: