Wednesday, October 18, 2006

SUARA PEMBARUAN DAILY
Jenazah Pendeta Kongkoli Dimakamkan

[PALU] Jenazah Pendeta Irianto Kongkoli MTh yang rencana semula akan dikebumikan Kamis (19/10), dimajukan pemakamannya Rabu (18/10) siang di Taman Pemakaman Kristen Kelurahan Talise, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Saat berita ini diturunkan, persiapan ibadah pemakaman sedang berlangsung di rumah duka di Jalan Tanjung Manimbaya, Lorong Gereja, Palu.
Ribuan pelayat sejak pagi hari memadati rumah duka. Mereka datang dari Poso, Tentena, Morowali, Palu, Manado, bahkan ada yang dari Jakarta.
Para pelayat diselubungi rasa duka yang sangat mendalam dan terpukul atas tewasnya Kongkoli yang mati ditembak orang tidak dikenal pada Senin lalu, di Palu.
Isteri korban, Rita Kupa bersama tiga anaknya duduk di samping peti jenazah, sementara kelompok paduan suara melantunkan lagu-lagu pujian dan penghiburan.
Isak tangis para pelayat juga membuat suasana semakin memilukan. Ratusan karangan bunga kiriman dari para pejabat maupun kerabat ditaruh di sekeliling rumah duka.
Dalam ibadah pemakaman di rumah duka hadir Gubernur Sulteng HB Paliudju, Ketua DPRD Murad Nasir, Komandan Korem 132/Tadulako Kolonel (Inf) Husen Malik serta para tokoh masyarakat dan agama di daerah itu.
Gubernur Paliudju memberikan sambutan khusus dalam ibadah pelepasan jenazah tokoh masyarakat Poso tersebut.
Dia mengatakan, peristiwa ini sangat memukul warga Sulteng dan berjanji akan mendukung penuh upaya pengusutan peristiwa berdarah itu.
Sebelum dibawa ke tempat peristirahatannya yang terakhir, jenazah Kongkoli terlebih dahulu disemayamkan di Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Jemaat Immanuel, Palu. Di gereja ini, Kongkoli pernah menjadi gembala jemaat beranggota lebih dari 10.000 orang tersebut sekitar lima tahun.
Mengidentifikasi Pelaku
Sementara itu, Polda Sulteng masih terus mendalami tentang keberadaan pelaku penembakan.
Kepala Polda Sulteng Brigjen Polisi Badrodin Haiti saat ditanya Rabu pagi, mengungkapkan, masih ada beberapa informasi yang harus didalami untuk membantu mengidentifikasi pelaku penembakan.
Informasi tersebut, misalnya, apakah pelaku penembakan terkait dengan kelompok penembakan Pdt Susianti Tinulele, jaksa Ferry Silalahi serta serangkaian teror bom di Poso maupun Palu selama ini.
Dia mengaku identitas pelaku sangat sulit dilacak. Apalgi para saksi di lokasi kejadian tidak bisa mengenal identitas pelaku secara jelas.
"Sepeda motor yang dipakai pelaku saat menembak juga sulit kami identifikasi karena tak ada saksi yang tahu plat nomor motor tersebut," tutur Badrodin.
Secara terpisah Anggota DPR Jacobus Mayongpadang mendesak pemerintah segera mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan sistem keamanan di Sulteng.
Dia berpendapat, metode pengamanan yang diterapkan di Sulteng, terutama Poso dan Palu gagal total. Terbukti kasus-kasus penembakan dan teror bom terus terjadi dan menimbulkan korban jiwa .
"Fatalnya lagi aparat keamanan tak bisa mengungkap dan menangkap para pelakunya. Jadi pemerintah harus melihat fakta ini karena jika dibiarkan korban bisa akan terus berjatuhan," katanya kepada wartawan di Palu, kemarin, menyikapi kasus penembakan Pdt Kongkoli.
Aspek penting yang perlu dievaluasi, menurut dia, menyangkut metode operasi keamanan, apakah masih efektif ataukah sudah perlu diubah dengan pola lain yang sesuai dengan kondisi setempat. [128]
Last modified: 18/10/06

No comments: