Tuesday, September 19, 2006

Bom Poso Tak Terkait dengan Eksekusi Tibo
Kompas online, Senin, 11 September 2006 - 00:24 wib

PALU,MINGGU-Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng), Kombes Pol Badrodin Haiti, menyatakan dua ledakan bom dalam sepekan yang terjadi di wilayah Kabupaten Poso tidak terkait dengan penundaan eksekusi terpida mati kasus kerusuhan Poso, Fabianus Tibo, Dominggus da Silva dan Marinus Riwu. "Ada kelompok yang berupaya memprovokasi masyarakat Poso dengan memanfaatkan situasi penundaan eksekusi Tibo dan kawan-kawan," kata Badrodin di Poso, Minggu (10/9). Menurut dia, modus peledakan bom di Keluarahan Kawua Kecamatan Poso Kota, Sabtu malam (9/9), sama dengan yang terjadi di Desa Tangkura Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Rabu (6/9). Pelaku memilih korbannya secara acak dengan meletakkan bom yang akan meledak jika tersentuh.Daya ledak bom yang terjadi di Kawua lebih rendah dibanding kasus Tangkura, tapi jenis bom yang meledak di dua tempat berbeda itu tergolong "low eksplosive".
Badrodin yang baru dua pekan menjabat Kapolda Sulteng berjanji mengusut tuntas kedua kasus ledakan bom yang menelan korban jiwa di bekas daerah konflik itu. "Masyarakat juga mesti mendukung dengan memberikan informasi kepada polisi," katanya.
Bom meledak di dekat markas kompi bantuan Batalion 714/Sintuvu Maroso Poso di jalan Tabatoki Kelurahan Kawua, kota Poso, Sabtu malam, menewaskan seorang warga bernama Nela Saligo (22). Nela yang perut dan tangan kanannya hancur akibat ledakan itu meninggal dunia saat dalam perjalanan ke RSUD Poso. Lokasi ledakan hanya berjarak sekitar 100 meter dari markas bantuan Batalion 714/Sintuvu Maroso Poso, atau sekitar 10 meter dari kantor BRI Unit Kawua.
Korban Nela yang telah menjadi yatim sejak dua tahun lalu bekerja sebagai pegawai honorer Pemkab Poso yang diperbantukan di Kantor KPUD setempat. Ihwal kejadian berawal saat Edi Lindang, paman korban, menemukan sebuah senter tergeletak di halaman rumahnya. Edi kemudia meletakan senter yang dapat diisi dengan enam biji batu baterai itu di balai-balai yang berada di teras rumahnya.
Nela yang baru saja datang, sehabis jalan-jalan, meraih senter tak bertuan itu dan mempermainkannya. Hanya dalam hitungan menit terjadi ledakan yang mengakibatkan tewasnya Nela.
Sementara ledakan yang terjadi di sebuah rumah kosong di desa Tangkura, Rabu (6/9), menewaskan Jhon Tobeli yang sedang mampir buang hajat kecil. Ros Sancuu, istri korban, selamat dari ledakan karena tidak ikut masuk ke dalam rumah dan memilih menunggui sepeda motor yang dikendarai suaminya dan di parkir dipinggir jalan. Pasangan suami-istri ini sedang dalam perjalanan ke kota Poso untuk mengurus suatu keperluan.
Diduga korban Jhon Tobeli sempat menyentuh bom yang merenggut nyawanya itu sebelum meledak. Akibat ledakan naas itu tangan kanan Jhon Tobeli putus dan meninggalkan lubang menganga di dadanya.Sumber: AntaraPenulis: Glo

No comments: