Thursday, September 21, 2006

Radar Sulteng, Rabu, 20 September 2006
Palu dan Poso Siaga Satu

PALU- Menjelang pelaksanaan eksekusi mati terhadap Tibo Cs, kondisi Kota Palu, serta Kabupaten Poso ditetapkan menjadi situasi siaga satu. Penegasan ini, disampaikan langsung Kapolda Sulteng Kombes Pol Badrodin Haiti, saat memimpin apel pasukan besar-besaran, di halaman Mapolda Sulteng kemarin.
Dalam pelaksanaan apel kemarin, bukan hanya personel polisi lintas satuan, seperti Samapta, Lanta dan Brimob saja yang ikut, tapi juga tampak personel dari TNI, serta personel Satpol PP, Satgas Dishub dan personel Pemadam Kebakaran.
"Pihak keamanan, telah siap, untuk mengamankan proses pelaksanaan eksekusi mati terhadap Tibo Cs. Termasuk, daerah yang rawan, saat menjelang eksekusi,"katanya.
Pada kesempatan apel tersebut, Kapolda juga mengaku telah menyiapkan regu tembak, serta lokasi yang nantinya akan dijadikan tempat eksekusi mati, terhadap Fabianus Tibo, Marinus Riwu dan Dominggus Da Silva.
Sementara itu, di depan Lapas klas II A saat ini sudah dijaga super ketat, oleh aparat dari kepolisian. Satu peleton pasukan, tampak disiagakan di depan pintu masuk Lapas. Bahkan pihak kepolisian juga memasang portal kawat di depan pintu gerbang. Setiap yang masuk, harus melalui beberapa kali proses pemeriksaan, bahkan petugas Lapas, juga tidak lepas dari proses pemeriksaan.
Selain pengamanan terbuka, polisi juga melakukan pengamanan tertutup di sekitar lokasi Lapas. Personel dari Satintelkam, Polresta dan diback-up oleh Polda Sulteng, juga disiagakan, di rumah-rumah warga, hingga beberapa radius ratusan meter dari lokasi Lapas.
Wartawan yang biasanya diperbolehkan nyanggong di depan Lapas, terhitung Selasa kemarin, hanya diperbolehkan meliput di sekitar pintu gerbang, dalam jarak 40 meter dari pintu masuk Lapas.
OPERASI KONTIJENSI///
Seakan tidak mau kecolongan dengan aksi teror yang akhir-akhir ini melanda Kota Palu dan sekitarnya, Polda Sulteng langsung menggelar operasi gabungan. Operasi bersandikan Kontijensi merupakan tindak lanjut dari Operasi Patuh Maleo 2006. Hanya saja, target dari operasi Kontijensi sangat khusus yakni, pelaku yang masuk DPO, bahan peledak, senpi dan senjata tajam.
Kesiapan aparat melakukan operasi dapat dilihat dari gelar pasukan yang dipusatkan di Halaman Mapolda Sulteng, kemarin (19/9). Gelar yang dipimpin langsung Kapolda Sulteng, Kombes Pol Badrodin Haiti melibatkan aparat gabungan yang jumlahnya mencapai 4.000 personel.
Meski tidak dijelaskan kaitannya dengan eksekusi Tibo Cs tapi operasi Kontijensi diharapkan dapat mencegah terjadinya aksi teror dan kejahatan lainnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut Polda Sulteng juga meningkatkan status pengamanan menjadi siaga satu. Hanya saja, status ini berlaku di daerah khusus seperti Poso, Kota Palu dan sekitarnya.
Sekadar diketahui, menjelang pelaksanaan eksekusi Tibo Cs, situasi Kamtibmas di Kota Palu dan sekitarnya mulai menghangat. Aksi teror mulai menghantui masyarakat. Aparatpun melakukan langkah antisipasi dengan meningkatkan pengamanan di wilayah-wilayah yang dianggap vital. Pintu masuk Kota Palu dari berbagai arah menjadi sasaran razia aparat. Semua jenis kendaraan yang masuk Kota Palu diperiksa secara teliti menggunakan alat metal detector.
Dari pantauan Radar Sulteng tadi malam, aparat melakukan siaga penuh. Masing-masing satuan dan institusi mengerahkan personelnya untuk memantau kondisi Kota Palu dan sekitarnya. Tidak sejengkalpun ruang gerak pelaku kejahatan diberi kesempatan. Hampir semua sudut Kota Palu dijaga aparat. Tak ketinggal Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Palu-tempat tiga terpidana mati di penjara dijaga secara berlapis. Berbagai isu merebak dan membuat aparat melakukan siaga satu.
Sebelumnya, Pangdam VII Wirabuana secara tidak langsung memberikan support kepada Kepolisian dan Kejaksaan. Pasalnya, kedua institusi tersebut menjadi sorotan terkait keseriusan melakukan eksekusi Tibo Cs. Meski serba dirahasiakan, tanda-tanda pelaksanaan eksekusi sangat jelas dengan adanya peningkatan status pengamanan wilayah hukum Sulteng menjadi siaga Satu.(hnf/lib)

No comments: