Saturday, September 30, 2006

Komentar, 30 Sept 2006
Pamona Timur Poso rusuh
Heli Kapolda Sulteng Dilempari, Mobil Dibakar

Kerusuhan melanda Kecamatan Pamona Timur, Kabupaten Poso, Sulteng, Jumat kemarin (29/09). Informasi yang diperoleh di lapangan, amuk massa terjadi ketika Kapolda Sulteng, Kombes Pol Badrodin Haiti berkunjung ke daerah tersebut. Kapolda yang turun dengan menggunakan helikopter, langsung dilempari massa dengan batu. Untunglah Kapolda Badro-din luput dari ‘peluru pongoh’ dan berhasil turun di lapan-gan depan kantor Polsek Pa-mona Timur (sekitar 320 Km da-ri Palu), dan kemudian dilari-kan dengan sebuah mobil ke arah Pendolo, Pamona Sela-tan. Saat kedatangan Kapolda, warga Pamona Timur diketahui sedang melaksanakan upacara adat Padungku—upacara ucap-an syukur setelah musim pa-nen. Seusai melempar heli yang ditumpangi kapolda, ratusan massa selanjutnya mendatangi dan melempari Kantor Polsek Pamona Timur. Sebuah mobil kijang dan se-buah truk milik polisi yang te-ngah parkir dibakar massa. Massa juga membakar bebe-rapa sepeda motor milik polisi. Ade, Pendeta Gereja Kristen Su-lawesi Tengah di Pamona Timur yang dihubungi dari Palu se-bagaimana dilansir Kompas online mengatakan, pada saat kejadian, ia berupaya me-nangkan massa, namun tidak berhasil. Ia bahkan terkena lemparan batu. “Saya tidak ta-hu apa yang menyebabkan massa mengamuk,” katanya. Sementara Pendeta Rinaldy Damanik, mantan Ketua Umum Majelis Sinode GKST yang ditemui di Palu, menyatakan penyesalannya atas kejadian itu. “Kami belum tahu apa yang menyebabkan warga menga-muk. Namun, saya memper-kirakan warga tidak dapat menerima kedatangan Kapolda Sulteng karena masih kecewa dengan eksekusi Fabianus Tibo, Dominggus da Silva dan Marinus Riwu. Apalagi saat itu sedang berlangsung upacara adat,” katanya. Rinaldy menambahkan, se-belum melakukan kunjungan ke daerah, Kapolda Sulteng sebaiknya berkoordinasi de-ngan tokoh-tokoh masyarakat setempat, seperti yang dilaku-kan Kapolda Sulteng sebelum-nya, untuk mengetahui bagai-mana kondisi masyarakat. Sampai seminggu setelah ek-sekusi Tibo cs, mayoritas war-ga Kabupaten Poso masih sen-sitif jika melihat aparat keama-nan dan kejaksaan.(kcm/*)

No comments: