Sunday, September 24, 2006

SUARA PEMBARUAN DAILY
Makam Dominggus Digali Kembali

[PALU] Jenazah Dominggus da Silva sampai Sabtu (23/9) pagi masih disemayamkan di Gereja Katolik Santa Maria Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Menurut rencana jenazah Dominggus akan dibawa ke kampung halamannya di Maumere, Kabupaten Si- ka, Nusa Tenggara Timur (NNT) untuk dimakamkan di sana sesuai permintaan terakhirnya.
Jenazah Dominggus yang sudah sempat 16 jam dikuburkan oleh eksekutor di taman pekuburan umum (TPU) Kristen Poboya Palu setelah dieksekusi Jumat dini hari, pada Jumat malam sekitar pukul 20.30 Wita digali kembali oleh pihak keluarga dan Gereja Katolik Santa Maria Palu.
Roy Rening, Koordinator Penasihat Hukum tiga terpidana mati (Fabianus Tibo, Dominggus dan Marinus Riwu), Jumat sore melayangkan surat terakhir ke Kapolresta Palu dengan tembusan Kajati, Kapolda, dan Kajari Palu agar diizinkan menggali kembali kubur Dominggus untuk disemayamkan di Gereja Santa Maria Palu dan proses penguburannya akan melalui ritual keagamaan serta adat istiadat yang berlaku bagi masyarakat NTT.
Pihak Polresta Palu yang mendapat surat tersebut setelah berkoordinasi dengan pihak kejaksaan akhirnya mengizinkan penggalian kubur Dominggus. Penggalian berlangsung dalam suasana penuh duka, turut disaksikan Pastor Norbert Bethan, Direktur Padma Indonesia dari Jakarta serta Pastor Jimmy Tumbelaka, perawat rohani ketiga terpidana.
Seusai digali, jenazah Dominggus dibawa ke RS Bala Keselamatan Palu untuk dimandikan. Saat dimandikan tampak 4 luka tembak persis di bagian jantung korban (dada kiri).
Menurut Roy, tidak ada tanda-tanda kekerasan terjadi pada tubuh korban, dan ia memastikan 4 luka tembak itu adalah bekas tembakan mati oleh regu tembak yang mengeksekusi kliennya.
Begitu juga semua pakaiannya Dominggus yang dipakaikan aparat saat dikuburkan diganti oleh keluarga. Keluarga memakaikan stelan jas hitam dan sepatu pada Dominggus. Peti matinya yang sebelumnya disediakan oleh negara, juga diganti dengan peti mati yang sudah disediakan khusus oleh pihak Gereja di Palu.
Sesudah itu, jenazah dibawa ke Gereja Katolik Santa Maria Palu di mana sudah menunggu ratusan warga gereja yang menyambut jasad Dominggus dengan perasaan duka sangat mendalam.
Direncanakan Sabtu siang ini keluarga Dominggus dari Maumere dan utusan Pemerintah Kabupaten Sika akan tiba di Palu untuk membawa Dominggus dimakamkan di kampung halamannya.
Sementara itu, jenazah Fabianus Tibo dan Marinus Riwu Jumat siang (22/9) sudah tiba di kampung halaman mereka masing-masing, Tibo di Desa Beteleme Tua dan Marinus di Desa Malores, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali-sekitar 650 km dari Kota Palu. Kedua jenazah dijemput Camat Lembo, dan saat ini masih disemayamkan di Gereja Katolik setempat menunggu proses untuk dikebumikan.
Pastor Jimmy bersama istri Tibo, Nurlin Kasiala dan anaknya Robertus, serta Yasinta Goo, istri Marinus, Jumat tengah malam sudah berangkat ke Beteleme dari Palu untuk menghadiri pemakaman di Beteleme dan Malores.
Roy Rening mengatakan dengan diizinkannya digali kembali jenazah Dominggus maka diharapkan luapan emosi massa terutama pihak keluarga akan bisa reda. "Sebab yang paling mengecewakan keluarga adalah 4 permintaan terakhir ketiga terpidana sama sekali tidak dikabulkan oleh pemerintah/eksekutor padahal begitu prinsip dan patut dalam nilai-nilai kemanusiaan," ujarnya.
Untuk itu, tambahnya, proses pemakaman ketiganya akan diatur sedemikian rupa melalui ritual keagamaan dan proses adat se- bagaimana yang berlaku dalam masyarakat NTT. [128]
Last modified: 23/9/06

No comments: