Thursday, September 21, 2006

SUARA PEMBARUAN DAILY
Masyarakat NTT Diminta Tenang

[KUPANG] Tokoh masyarakat, pimpinan agama dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), bersama aparat keamanan meminta agar masyarakat tetap tenang menghadapi eksekusi mati Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan Marinus Riwu (Tibo, cs) yang dijadwalkan Kamis (21/9) tengah malam atau Jumat (22/9) dinihari.
Bupati Sikka, Drs Alexander Longginus, ketika dihubungi per telepon selularnya di Maumere, Rabu pagi mengatakan, permintaan itu disampaikan tokoh masyarakat Sikka, Lorens Say dan OLM Gudipung serta para pemimpin agama di Sikka dan Kapolres Sikka, AKBP Drs Endang Syafruddin dalam rapat antara pemerintah bersama aparat keamanan dengan tokoh lintas agama di Maumere, Selasa (19/9).
Dikatakan, rapat tersebut dihadiri Ketua DPRD Sikka, Drs AM Keupung, Wakil Bupati Sikka, Drs Yoseph Ansar Rera, Kepala Staf Kodim Sikka, Mayor (Inf) Dimas H, Komandan Pangkalan TNI AL Maumere, H Yudho W, Kasi Intel Kejari Maumere, A Jubair SH. Juga tokoh agama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sikka, Maleng Baolang, dari Sekolah Tinggi Filsafat Ledalero, Pater Robert Mirsel SVD dan Pater Yoseph Suban Hayon SVD.
Dipaparkan, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan unsur terkait lainnya, telah diminta untuk tidak melakukan mobilisasi massa menjelang eksekusi mati Tibo cs. Ini dimaksudkan agar menjaga situasi dan kondisi daerah ini tetap kondusif. Sebab, mobilisasi massa bisa tidak terkendali dan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Menurut Longginus, apa yang telah diupayakan oleh masyarakat dan pemerintah Kabupaten Sikka sudah maksimal.
Namun, masyarakat harus tetap tenang karena bisa saja kesempatan itu dimanfaatkan pihak lain untuk memperkeruh situasi serta memicu permusuhan dan konflik antarumat beragama yang selama ini hidup harmonis di daerah ini.
Sementara itu, keluarga dekat Dominggus da Silva di Maumere, Ny Felisitas Maria (istri bapak Anselmus da Silva) yang dihubungi secara terpisah per telepon jarak jauh di kediamannya di Maumere mengatakan, hingga kini belum diterima pemberitahuan resmi dari pihak kejaksaan. Namun, informasi mengenai rencana eksekusi tersebut terlah diketahui seluruh keluarga besar lewat pemberitaan di berbagai media.
Dikatakan, keluarga hanya bisa pasrah dan mendoakan agar eksekusi mati bagi Domi diba- talkan.
Namun, apabila eksekusi tetap dilaksanakan, pihaknya meminta agar jenazah Domi dikirim ke Maumere untuk dimakamkan di pekuburan keluarga. [120]
Last modified: 20/9/06

No comments: