Friday, September 22, 2006

Radar Sulteng, Kamis, 21 September 2006
Warga Kilo 9 Dijaga Ketat

POSO- Jelang pelaksanaan eksekusi mati terhadap Fabianus Tibo, Marinus Riwu, dan Dominggus Dasilva, polisi melakukan pengamanan khusus terhadap warga Kilo 9 di desa Sintuwu Lembah, yang saat ini sudah kembali menetap tinggal di desa itu. Polres Poso menurukan sedikitnya 50 personilnya untuk menjaga Desa yang selama ini disebut-sebut sebagai korban pembantaian terbesar konflik medio Mei 2000 lalu.
''Ada 50-an anggota yang saya perintahkan untuk siaga di Desa Sintuwu Lembah", kata Kapolres Poso AKBP Drs Rudi Sufahriadi yang ditemui Radar Sulteng di ruang kerjanya, kemarin (20/9).
Ke-50 pasukan yang diturunkan di desa yang sering disebut Kilo Songo tersebut terdiri dari pasukan gabungan Brimob, Samapta dan TNI. Pengamanan ini dimaksudkan untuk menjaga adanya kemungkinan aksi massa yang menolak eksekusi terhadap tiga terpidana mati kasus kerusuhan Poso ini.
Selain itu, pengamanan khusus ini juga dimaksudkan agar masyarakat Desa Sintuwu Lembah tidak takut dengan situasi yang ada, sehingga mereka dapat terus melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. "Kami jaga mereka (warga kilo 9), supaya mereka tetap beraktivitas seperti biasanya", tutur Rudi Sufahriadi.
Pengamanan secara khusus itu, kata Rudi, akan dilakukan selama 30 hari atau lebih sesuai dengan perkembangan situasi yang ada. Sementara bantuan keamanan sebanyak 4 (empat) kompi yang diperbantukan di Poso tersebut, hanya berlangsung selama satu bulan.
Menjelang eksekusi Tibo cs kota Palu dan Poso sejak Selasa (19/9) lalu, status keamanannya ditingkatkan menjadi siaga satu. Di Poso, selain mendapat bantuan pengamanan dari aparat sebanyak empat kompi yang berasal dari Brimob Polda Sulteng, Samapta Polda Sulteng, Brimob Polda Sulut dan Samapta Polda Sulut. Dengan demikian, saat ini Polres Poso punya kekuatan 2.000 lebih personil untuk pengamanan wilayah Poso. Selain pasukan, Polres Poso juga mendapat kiriman bantuan dua unit mobil water cannon dari Poda Sulteng.
Kapolres mengatakan, empat kompi aparat ditempatkan di sejumlah titik rawan yang dipandang perlu untuk mendapatkan pengamanan khusus. Misalnya, di Tentena (Pamona Utara), Taripa (Pamona Barat) dan Pendolo (Pamona Timur). "Pasukan akan lebih banyak ditempatkan di Tentena, Taripa dan Pendolo dibanding di tempat lain," kata Rudi Sufahriadi.
Ditanya situasi saat ini di wilayah Poso, Rudi mengatakan Poso tetap aman dan terkendali. Namun demikian, seluruh pasukan tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya hal-hal yang diluar dugaan. ''Walaupun aman jelang eksekusi Tibo Cs, Poso tetap siaga satu,'' kata Rudi yang didampingi Wakapolres Kompol Minarto S.Ik.
Kapolres Rudi Sufahriadi mengimbau kepada masyarakat Poso agar tetap tenang menyikapi rencana eksekusi mati Tibo cs. Ia juga meminta masyarakat untuk tetap menjalankan aktivitasnya sehari-hari. "Masyarakat tetap tenang dan terus jalankan aktivitasnya masing-masing. Khusus pedagang, jangan takut membuka dagangannya", ajak Kapolres. "Saya akan menjamin keamanan aktifitas masyarakat. Termasuk mereka yang akan melintasi jalur jalan Poso-Morowali, dan Poso-Makassar", imbuhnya.
Rudi juga meminta peran aktif masyarakat dalam rangka mewujudkan Poso yang kondusif. "Jika ada perkembangan yang menonjol, masyarakat segera melapor ke Pos Polisi (keamanan) terdekat, atau langsung ke Mapolres Poso",pintanya.(cr5)

No comments: