Monday, September 25, 2006

Komentar, 25 September 2006
PWN: Lebih dari satu lubang peluru di tubuh Tibo cs
Tibo Cs Diduga Disiksa Sebelum Dieksekusi

Poso Watch Network (PWN) mengatakan, ada indikasi bahwa Fabianus Tibo cs mengalami penganiayaan dan penyiksaan sebelum dieksekusi regu tembak, Jumat (22/09) dini hari lalu. Pasalnya, setelah digali, tubuh Tibo cs terdapat lebih dari satu lubang peluru, sedangkan tangan Dominggus da Silva patah. Henoch Saerang dari PWN da-lam Email-nya kepada Komentar kemarin (24/09) mengatakan, sesuai prosedur pelaksanaan hukuman mati/tembak, ha-nya ada satu peluru yang me-nembusi korban terpidana ma-ti. ‘’Tetapi saat jenazah Doming-gus digali kembali, ternyata ada lima lubang peluru di tubuh-nya, tangannya juga patah,’’ ungkap Saerang. Berikut, PWN juga meng-ungkapkan, di Beteleme, pada jazad Tibo terdapat 6 lubang, dan Marinus 5 lubang peluru. “Marinus, wajahnya remuk,’’ kata PWN, sehingga mereka menduga terpidana mati dite-ngara disiksa terlebih dahulu di suatu tempat. PWN juga me-nilai, pemaksaan eksekusi Tibo cs adalah hasil dari sebuah per-adilan sesat. PWN mengatakan, Jenderal Onggroseno mantan Kapolda Sulteng yang bertugas sekitar 6 bulan, lalu dicopot, justru se-telah melakukan penelitian dan pengkajian proses peradilan ke-tiga terpidana mati dan mewa-wancarai Tibo cs serta bebe-rapa pihak dan menyimpulkan bahwa hukuman mati Tibo cs adalah hasil sebuah peradilan sesat.Sementara itu, Minggu (24/09) kemarin, tiga terpidana ka-sus Poso yang dieksekusi mati, Fabianus Tibo, Marinus Riwu dan Dominggus da Silva telah dimakamkan di tiga tempat berbeda. Fabianus Tibo di ma-kamkan di pemakaman umum Desa Beteleme, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali, atau sekitar 500 km dari Palu, Ibukota Sulawesi Tengah. Se-mentara jenazah Marinus Riwu dimakamkan di Desa Molore, Kecamatan Petania, sekitar 40 km selatan Beteleme.Sedangkan jenazah Doming-gus da Silva dimakamkan di pemakaman keluarga Waidoko, Maumere, Kabupetan Sikka, Nusa Tenggara Timur. Proses pemakaman ketiga je-nazah ini berlangsung khid-mat, ribuan massa terutama Umat Katolik tampak mengi-ringinya. Dari Maumere dilaporkan, ke-datangan jenazah Dominggus disambut histeris ribuan war-ga. Ribuan orang membentuk pagar betis di sepanjang jalan yang dilalui kendaraan pe-ngangkut jenazah. Jenazah Do-minggus tiba di Bandara Waioti, Maumere, Minggu (24/09), sekitar pukul 12.30 Wita. Kedatangan jenazah disambut pihak keluarga dan sejumlah pejabat Pemda Maumere.Ribuan penduduk Maumere berdiri membentuk pagar betis di sepanjang jalan yang dilalui iring-iringan pengantar jena-zah. Banyak di antara mereka yang menangis histeris dan berdesakan ingin melihat lang-sung jenazah Dominggus.Dari Bandara Waioti, jenazah Dominggus sempat disema-yamkan di rumah ayah ang-katnya Anselmus da Silva se-lama 5 menit. Selanjutnya je-nazah dibawa ke Gereja Katolik Katedral St Yosef Maumere. Jenazah Dominggus kemudian dimakamkan di pemakaman keluarga di Waidoko. Jenazah Dominggus dikubur di samping makam ayah kandungnya.(rik/dtc/*)

No comments: