Tuesday, September 19, 2006

Radar Sulteng, Senin, 18 September 2006
Pedagang Pasar Sentral Poso Panik, Bom Senter Ditemukan dalam Tas

POSO- Teror bom seakan tak pernah lekang diwilayah bekas konflik Poso. Kali ini giliran Pasar Sentral Poso di Jln. P. Sumatera yang menjadi incaran. Minggu (17/9) kemarin sekitar pukul 9.45 Wita, masyarakat Poso yang sedang beraktifitas di Pasar Sentral tersebut panik dan lari tunggang langgang akibat ditemukan sebuah tas yang berisi senter. Senter yang dibalut dengan tas plastik berwarna hitam dan dimasukan di dalam tas pakaian yang juga berwarna gelap itu, ditemukan warga dibibir selokan depan Toko Obat Lisa Farma.
Seorang saksi mata Udin (40) yang ditemui Radar Sulteng di Tempat Kejadian Perkara (TKP) menceritakan, senter yang diduga bom itu pertama kali ditemukan oleh seorang ibu yang sedang menjual sayuran hasil kebunnya. Kata Udin, disaat berjualan, wanita yang dia tidak tahu identitasnya itu terkejut, saat tiba-tiba sebuah tas sudah berada dibelakangnya. Maklum, saat pertama kali wanita itu datang dan menggelar dagangannya, tas tersebut belum ada. Merasa penasaran, wanita itu kemudian membuka tas yang ada dibelakangnya, setelah terlebih dahulu memberi tahu dan meminta persetujuan teman-teman penjual lainnya. Alangkah terkejutnya ia dan orang-orang yang ada disekitarnya, tatkala melihat ada sebuah senter didalam tas misterius itu. Wanita ini kemudian bermaksud hendak mengambil senter yang ada didalam tas. Tetapi oleh pedagang lainnya dilarang untuk memegangnya.
Trauma atas bom senter yang telah merenggut nyawa Nella Salianggo (23) pekan lalu, masyarakat yang sedang beraktifitas di seputar lokasi ditemukan tas berisi senter itupun panik. Merekapun kemudian lari meninggalkan dagangannya untuk berlindung dan menyelamatkan dirinya masing-masing. "Kami takut kalau itu bom. Makanya kami lari", aku Udin yang diamini teman-temannya. Berita heboh ini kemudian tersebar di seluruh lokasi pasar. Tak ayal, banyak pedagang yang kemudian menutup jualannya, dan memilih kembali kerumah.
Masih menurut Udin, karena tak mau mengambil resiko, masyarakatpun kemudian melaporkan temuan tersebut ke Mapolres Poso, yang memang tak jauh dari lokasi. Tidak lama kemudian satu regu Gegana Polda Sulteng Tiba di TKP untuk mengamankan lokasi sekaligus melakukan identifikasi. Melihat situasi pasar yang tidak memungkinkan, dan juga untuk menjaga adanya kemungkinan hal terburuk, tim Gegana Polda Sulteng ini kemudian mengamankan tas berisi senter itu kedalam bungkusan anti bom milik Jihandak. Kemudian oleh Gegana barang tersebut dibawa ke Lapangan Kasintuwu Poso untuk di disposal/diledakan ditempat.
Wakapolres Poso Kompol. Minarto, S.Ik yang ditemui wartawan mengakui bahwa senter yang diduga bom tersebut telah di disposal. "Senter berwarna biru, dan berkapasitas isi dua baterai", sebutnya. Ia juga mengatakan, dari disposal itu polisi menemukan beberapa serpihan yang beasal dari senter. "Polisi sedang menyelidiki, apakah serpihan-serpihan senter itu ada bahan-bahan bomnya atau tidak", imbuh Minarto.
Walaupun belum bisa dipastikan, bahwa senter yang menghebohkan itu bom atau bukan, Wakapolres Poso ini sangat berterima kasih atas bantuan masyarakat dalam memberikan setiap informasi, yang dianggap bisa mengganggu ketenangan dan keamanan masyarakat itu sendiri.
Pasca kejadian penemuan senter misterius itu, situasi dan kondisi Kota Poso tetap aman dan terkendali. Sore harinya, masyarakat telah kembali aktif melaksanakan transaksi jual beli di Pasar Sentral Poso. (Cr5)

No comments: