Komentar, 19 September 2006
Lusa, Tibo Cs Dieksekusi!
Penetapan jadwal eksekusi terhadap Fabianus Tibo cs sudah dikeluarkan. Pelaksa-naan hukum mati di depan regu tembak akan digelar Kamis malam 21 Septem-ber, lusa. Lokasi eksekusi di sebuah tempat di Kota Palu. Surat pemberitahuan ekse-kusi sendiri sudah diberikan ke Tibo cs Senin siang (18/09) kemarin.“Surat pemberitahuan ekse-kusi Tibo cs sudah diberikan siang tadi di Lapas Kelas II Petobo Sulteng. Tapi sampai sore tadi surat pemberita-huannya kepada keluarganya di Tentena belum diterima,” ujar pengacara Tibo cs Roy Rening seperti dilansir KCM, tadi malam.Kepastian informasi soal eksekusi ini, menurut Roy diperolehnya dari Kepala Kejaksaan Tinggi Sulteng. Sebelumnya, dikabarkan siang kemarin, Kapolda Sul-teng Kombes Pol Badruddin Haiti, Pangdam VII Wirabua-na Mayjen TNI Arief Sampur-no, Kajati Sulteng Hamzah Tadjah, dan Gubernur Sul-teng Bandjela Paliudju me-ngadakan rapat konsolidasi yang membahas pengamanan persiapan eksekusi. Setelah itu Kapolda me-ngunjungi Tibo cs untuk memberikan surat tertulis soal pelaksaan eksekusi dan Tibo cs pun dimasukkan ke dalam ruang isolasi. Aparat keamanan baik kepolisian dan TNI sudah dikerahkan ke beberapa daerah di Sulteng, yakni Poso, Morowali, Tentena dan Palu. Saat ini kondisi di Poso pun telah ditetapkan siaga satu. Sementara itu, masing-ma-sing telepon genggam yakni Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh, Kepala Polda Sulteng Komisaris Besar Badrodin Haiti, dan Pangdam VII Wira-buana Mayor Jenderal Arief Budi Sampurno tidak aktif saat dihubungi untuk upaya konfirmasi kemarin. GUS DURSecara terpisah, kasus terpi-dana mati Fabianus Tibo cs, terus mengusik rasa keadilan Gus Dur. Oleh sebab itu, Mantan Presiden RI ini kem-bali menegaskan perlunya peninjauan ulang atas kasus tersebut.“Saya sudah berkali-kali minta supaya masalah itu ditinjau kembali. Tapi Jaksa Agung menyatakan sendiri ke saya, itu tidak bisa, putusan sudah keluar. Ok baik, kalau begitu eksekusinya ditunda, tapi tetap tidak bisa,” tutur Gus Dur kepada wartawan se-usai membuka diskusi panel di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Senin (18/09).Sedangkan soal intervensi Vatikan dalam kasus ini, Gus Dur juga mengaku tidak tahu sama sekali bagaimana ben-tuk intervensinya. “Yang pen-ting bagi saya rasa keadilan saya terusik,” cetusnya.Kenapa pemerintah bersike-ras mengeksekusi Tibo? “Ja-ngan tanya saya, tanya saja sama pemerintah,” ketusnya. Sementara itu, demo FPI bu-kan saja meminta permintaan maaf Paus Benediktus XVI terkait pernyataannya yang menyinggung Islam, tapi mereka juga meminta Paus tidak mencampuri eksekusi terpidana mati kasus Poso Tibo cs.“Ke depan Vatikan tidak usah ikut campur urusan hukum Indonesia,” kata Ketua DPP FPI Sobri di depan ratusan anggota FPI di depan Kedubes Vatikan. Menurut Sobri, Vatikan beralasan langkah itu diambil karena Katolik tidak membenarkan hukuman mati. Alasan ini dinilai perwakilan FPI tidak masuk akal dan mengecewakan.“Imam Samudra (terpidana mati kasus bom Bali) di-hukum mati, tapi kita tidak minta dibebaskan,” ujar Sobri seperti dilansir detik.(dtc/kcm*)
Tuesday, September 19, 2006
Posted @ 11:23 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment