Friday, September 29, 2006

SUARA PEMBARUAN DAILY
Alumni PMKRI: Kerusuhan Dimanfaatkan Kelompok Tertentu

[JAKARTA] Para alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) menyangsikan aksi anarkis terkait eksekusi Tibo cs yang selama ini telah berjalan lancar di beberapa kota di Indonesia. Patut diduga bahwa kerusuhan yang terjadi di Atambua dan Maumere (NTT) telah dimanfaatkan kelompok tertentu dengan membonceng amarah masyarakat. Untuk itu, aparat keamanan perlu mencari otak kerusuhan dan tidak mengkambinghitamkan para demonstran yang selama ini terbukti berjalan damai.
Hal itu disampaikan Ketua Forum Komunikasi Alumni PMKRI (Forkoma PMKRI) Hermawi Taslim di Jakarta, Kamis (28/9).
Dikatakan, protes yang dilakukan masyarakat harus dilihat sebagai respon atas ketidakadilan proses hukum, tetapi bukan berarti menyempitkan persoalan hanya pada menangkap pelaku kerusuhan. Apa yang terjadi sebenarnya sebuah protes terhadap negara yang telah memperlakukan secara tidak adil terhadap warga yang seharusnya diberikan perlindungan dan menjaga hak hidupnya.
"Sudah teruji dalam ratusan aksi protes di Jakarta, Makassar, Maumere dan Atambua serta Kupang tidak ada kerusuhan. Polisi harus mencari pihak yang membonceng aksi ini agar tidak terjadi lagi gejolak protes yang lebih besar," kata Taslim.
Sementara itu, langkah kepolisian yang menangkap tiga pelaku kerusuhan dinilai masih sangat minim karena belum menjawab keadilan yang dicari masyarakat.
Di sisi lain, pihak Kepolisian Resor (Polres) Sikka juga tidak menghargai prinsip praduga tak bersalah dengan menyebut nama tersangka secara jelas tanpa inisial. Keterkaitan salah satu tersangka (Ad) sebagai aktivis PMKRI seharusnya dikonfrontir secara resmi oleh kepolisian kepada pengurus PMKRI atau cabang yang menjadi keanggotaan yang bersangkutan.
Untuk itu, Forkoma PMKRI Pusat bersama Forkoma PMKRI NTT dan Forkoma PMKRI Kab. Sikka akan membentuk Tim Pencari Fakta guna mencari fakta dan bukti kerusuhan yang akan disampaikan langsung kepada Komisi III DPR-RI serta institusi lain. [H-12]
Last modified: 28/9/06

No comments: