Thursday, September 14, 2006

Komentar, 14 Sept 2006
SBY Dicecar Pertanyaan Soal Tibo Dkk di Norwegia

Presiden Susilo Bambang Yu-dhoyono (SBY) dalam kunju-ngannya di Norwegia, Rabu (13/09) kemarin, dicecar per-tanyaan soal kasus Fabianus Tibo dkk oleh media setempat. Lalu apa jawaban Presiden SBY? “Jangan menghubung-hubungkan kejahatan apapun dengan identitas, soal keya-kinan, atau yang lainnya. Terkait dengan hukuman mati, hal itu juga dikenakan terhadap semua kalangan yang melakukan kejahatan,” kata pre-siden dalam jumpa pers ber-sama PM Norwegia Jens Stol-tenberg seusai pertemuan me-reka di Kantor PM Oslo.SBY mengatakan hal terse-but ketika menjawab warta-wan setempat yang memper-tanyakan mengapa kerusu-han bernuansa SARA di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), yang disebut wartawan ber-sangkutan sebagai “konflik di Sulawesi antara masyarakat Islam dan Kristen” hanya meng-hukum tiga warga setempat yang beragama Kristen, se-dangkan tidak satu Muslim pun yang ditahan.“Itu gambaran yang tidak be-tul,” tegas SBY seperti dilansir mediaindonesia online. Menu-rutnya, dalam kasus kerusu-han di Poso maupun di wila-yah-wilayah lainnya di Indo-nesia, sudah banyak orang yang diseret ke meja hijau. Ia mengatakan, tentu dirinya ti-dak bisa menyebutkan satu per satu siapa saja yang su-dah diadili.“Tapi percayakan kami (In-donesia-red). Kami sangat menghormati supremasi hu-kum dan sebagai pemimpin saya harus bersikap adil da-lam memastikan bahwa mere-ka yang bersalah harus dihu-kum secara adil,” katanya. Tentang kerusuhan di Poso dan daerah-daerah lainnya, presiden menjelaskan, ada dua aspek yang terkandung, yaitu upaya mengakhiri keru-suhan dan pentingnya pene-gakan hukum.Pemerintah Indonesia, lan-jutnya, berkewajiban untuk memperkuat hubungan yang harmonis di antara masya-rakat serta mengembangkan toleransi dan persaudaraan. Di saat yang sama, ujarnya, Indonesia juga harus men-junjung tinggi supremasi hukum terhadap kejahatan apapun yang terjadi di Indo-nesia.Sementara itu, PM Norwegia dalam menjawab pernyataan yang sama mengatakan, diri-nya tidak memiliki informasi yang rinci tentang kasus yang ditanyakan wartawan ber-sangkutan. Namun secara umum, ia mengatakan bahwa Norwegia selalu menekankan penting-nya semua pihak untuk menghormati dan menjun-jung tinggi hak azasi manu-sia.Tibo cs, ketiganya terpidana mati kasus kerusuhan Poso di Sulteng, sudah dijadwalkan akan menghadapi regu tem-bak pada 12 Agustus 2006 namun ditunda. Ketiga terpidana itu belum dikeluarkan dari sel isolasi LP Petobo Palu karena kejaksaan dan Kapolda Sulteng sedang membahas lebih lanjut soal pelaksanaan eksekusi mereka setelah eksekusi 12 Agustus lalu batal dilaksanakan.Tibo dan kedua rekannya menurut Pengadilan Negeri Palu merupakan pelaku uta-ma kasus penyerangan yang terjadi pada 23 Mei 2000, yang menelan korban tewas se-banyak 191 orang.(miol)

No comments: