Thursday, September 14, 2006

SUARA PEMBARUAN DAILY
Konjen AS Temui Gubernur Sulteng Tanyakan Kasus Bom Poso

[PALU] Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat (AS), Claire A Pierangelo, Rabu (13/9) pagi, menemui Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) HB Paliudju di Palu. Claire menanyakan soal peledakan bom di Desa Tangkura, Poso Pesisir Selatan dan Kelurahan Kawua, Poso Kota, pada Rabu (6/9) dan Sabtu (9/9).
Claire yang didampingi Dave Williams (Wakil Konjen) dan David R Willis (Second Secretary, Political Section ini bertanya, apakah peledakan itu karena perbuatan balas dendam atau karena terkait dengan tertundanya eksekusi Fabianus Tibo, Dominggus da Silva dan Marinus Riwu.
Dia juga menanyakan situasi keamanan di Sulteng sekaligus menyatakan keinginan negaranya untuk berinvestasi di daerah ini.
Paliudju menjelaskan, ledakan bom di Tangkura dan Kawua, Poso bisa terkait kedua-duanya yaitu bermotif balas dendam atau juga karena terkait kontroversi eksekusi Tibo Cs.
Akibat konflik antardua komunitas di Poso diakui telah meninggalkan luka dendam sangat parah di masyarakat, terutama mereka yang menjadi korban langsung kerusuhan Poso.
"Dendam itu tidak mudah hilang dalam waktu singkat, dan jika ada faktor yang membuat para korban konflik itu merasa diabaikan hak-haknya, bisa saja timbul ekses-ekses baru yang negatif," ujarnya.
Kasus peledakan bom di Tangkura dan Kawua, tambahnya, bisa jadi pula sebagai ekses negatif dari tertundanya eksekusi Tibo Cs. Tidak hanya itu, tertundanya eksekusi Tibo juga telah berekses pada munculnya kembali aksi-aksi unjuk rasa massa dari dua komunitas yang pernah berkonflik, dan unjuk rasa itu sama dengan unjuk kekuatan kedua belah pihak yang sangat berbahaya bagi keamanan masyarakat.
"Saya menilai tertundanya eksekusi Tibo Cs akibat keputusan hukum yang belum tegas dari aparat penegak hukum dan akibatnya timbul pro dan kontra dalam masyarakat," tegasnya.
Menanam Investasi
Claire dan kedua stafnya sama sekali tidak memberi tanggapan atas penjelasan Paliudju. Namun Claire yang ditemui Pembaruan usai pertemuan menyatakan, pada dasarnya tujuannya bertemua Gubernur Sulteng adalah ingin melihat dan menjajaki kemungkinan negaranya dapat menanamkan investasi di daerah ini serta juga ingin mengetahui secara langsung tentang situasi keamanan di daerah yang sangat kaya sumber daya alam ini.
Ditanya peluang bisnis apa yang menjadi daya tarik AS di Sulteng, Claire dengan penuh diplomasi menyatakan, secara spesifik pihaknya belum dapat menyimpulkan karena masih terus menjajakinya. Usai bertemu Paliudju, Claire juga menemui Kapolda Sulteng yang baru, Brigjen Pol Badruddin Haiti.
Paliudju mengatakan, jika pemerintah AS memang berkeinginan menanamkan investasinya di Sulteng, sektor yang paling membutuhkan saat ini adalah perbaikan sarana infrastruktur dan berbagai fasilitas umum, rehabilitasi pemukiman masyarakat terutama di Poso pasca konflik, pembangunan rumah-rumah sakit serta perlengkapan fasilitasnya dan pembangunan di sektor pendidikan. [128]
Last modified: 13/9/06

No comments: