Radar Sulteng, Kamis, 7 September 2006
Bom Meledak di Poso Pesisir
Satu Orang Tewas di TKP
POSO- Sebuah bom kembali meledak di Kabupaten Poso, tepatnya di desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, sekitar 24 km arah barat Kota Poso, kemarin (6/9). Bom itu meledak pukul 10.05 Wita dengan daya ledak yang cukup keras. Sebab ledakannya terdengar hingga radius 5 Km, bahkan menewaskan Jhon Thobeli alias Coan (50), warga Desa Sangginora.
Coan ditemukan tewas di Tempat Kejadian Perkara (TKP)dengan luka yang cukup parah. Terlihat ada empat lubang menganga di bagian dada dan punggungnya. Kaki kanan hancur dan tangan kanan putus.
Sesaat setelah kejadian, satu peleton polisi dari jajaran Polres Poso yang dipimpin Wakapolres Poso Kompol Minarto langsung menuju ke lokasi kejadian untuk mengamankan TKP sekaligus memasang garis police line.
Hasil pantauan Radar Sulteng di TKP, bom itu meledak di sebuah rumah kosong milik Fery D. Maliong. Tampak sebagian besar rumah tersebut rusak parah akibat ledakan. Terlihat dinding dan terali jendela yang terbuat dari papan hancur berantakan. Bahkan, saking kerasnya ledakan mampu menghancurkan pondasi bangunan rumah tersebut.
Salah seorang keluarga korban Nuhung (55) yang ditemui Radar Sulteng di TKP menceritakan kronologis yang dialami keluarganya Coan. Awalnya, sekitar pukul 08.00, korban keluar dari rumahnya di Desa Sanginora, sekitar 18 km dari TKP, untuk mengantar istrinya Rosep Sancu (47) yang hendak berurusan dinas di Kota Poso.
Saat itu, korban mengendarai sepeda motor Honda Kharisma dan membonceng istrinya ke kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran Poso. Rosep Sancu memang seorang guru SDN Tangkura.
Setelah memasuki desa Tangkura, Coan dan istrinya singgah di sebuah rumah kosong milik Fery D. Maliong (42) untuk buang air kecil. Tapi malang nasib Coan, belum sempat dirinya membetulkan pakaian sehabis buang air kecil, tiba-tiba bom yang tidak ketahui asal-usulnya meledak. Korbanpun tewas seketika. Istri korban yang berada di luar rumah selamat dari maut.
Kapolres Poso AKBP Drs Rudy Sufahriadi kepada wartawan di TKP, membenarkan bahwa ledakan yang telah merenggut satu korban jiwa merupakan bom. Meski menewaskan satu orang, Kapolres Rudy mengatakan bom yang meledak tersebut adalah bom jenis low eksplosive.
Bom itu terbuat dari pipa besi dengan panjang 7 cm dan berdiameter 5 cm. Soal motif kasus tersebut, orang nomor satu di jajaran Polres Poso itu mengaku belum mengetahuinya. "Motif dan siapa pelakunya masih kami selidiki,'' sebut Rudy sembari mengatakan, bahwa saat ini Polisi baru memeriksa istri korban yang saat kejadian berada di TKP.
Kapolres Poso juga menyebut, ledakan yang terjadi di Desa Tangkura tidak ada kaitannya dengan ledakan bom yang terjadi sebelumnya seperti di Stadion Kasintuwu dan Kelurahan Sayo. Namun demikian sebutnya bahwa bom yang meledak kemarin di Tangkura lebih besar dari yang meledak sebelumnya. ''Kasusnya masih diselidiki,'' jawabnya singkat.
Sore kemarin (6/9) Kapolda Sulteng Kombes Pol Badrodin Haiti langsung meluncur ke Poso menggunakan pesawat khusus Polri. Kehadiran Badrodin di Poso untuk pertama kali setelah dilantik menjadi Kapolda Sulteng.(Cr5)
Thursday, September 07, 2006
Posted @ 11:31 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment