Senin, 11 September 2006
Paliudju Minta Masyarakat Poso Untuk Lebih Waspada
POSO - Gubernur Sulawesi Tengah HB Paliudju bersama rombongan Minggu (10/9) kemarin berkunjung ke Poso. Kedatangan rombongan gubernur yang hanya berlangsung dua jam itu dalam rangka melihat secara langsung kondisi korban peledakan bom Kawua Nella Salianggo (20) sekaligus menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Nampak dalam rombongan tersebut Kapolda Sulteng Kombes Pol. Badrodin Haiti, Danrem 132 Tadulako Kol Inf. Husein Malik dan Ketua DPRD Sulteng Murad U. Natsir.
Ditemui Radar Sulteng dirumah duka, Gubernur HB. Paliudju mengutarakan rasa duka citanya kepada keluarga korban atas peristiwa sekaligus musibah yang dialaminya. Kepada masyarakat Kabupaten Poso, dirinya meminta agar tidak mengkait-kaitkan peristiwa bom yang terjadi akhir-akhir ini, dangan kasus vonis mati Tibo Cs. Katanya, spekulasi masyarakat hanya akan berdampak buruk terhadap situasi dan kondisi yang ada. Karenanya ia meminta masyarakat untuk menyerahkan masalah-masalah hukum yang terjadi di Poso kepada aparat berwenang, termasuk soal vonis mati Tibo cs. Gubernur Paliudju juga meminta kepada masyarakat, untuk tidak lagi saling mengerahkan kekuatan didalam menyikapi putusan hukum yang dijatuhkan kepada Tibo dan dua rekannya. Katanya, menyampaikan aspirasi itu sah-sah saja. Namun jika sudah dengan bentuk demo yang melibatkan jumlah massa yang besar, dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas yang sudah semakin kondusif. Menyikapi masih adanya bom-bom yang meledak di Poso hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, Paliudju menyarankan masyarakat untuk berhati-hati dengan barang atau benda aneh yang dilihat atau ditemukannya. "Jika ada barang yang ditemukan, dan itu mencurigakan, cepat laporkan ke aparat keamanan", pintanya.
Sementara itu, dimintai komentarnya soal apakah ada hubungannya antara dua bom yang meledak (Tangkura dan Kawua) dengan polemik eksekusi mati Tibo Cs, Kapolda Sulteng Kombes Pol. Badrodin Haiti mengatakan, bahwa polisi belum berani mengatakan iya atau tidak, sebelum adanya fakta dan bukti yang jelas. Ia juga menuturkan, soal eksekusi Tibo cs menjadi wewenang pihak eksekutor dalam hal ini kejaksaan. Polisi pada dasarnya siap untuk melaksanakan eksekusi, walupun tetap harus mempertimbangkan soal kemanan yang ada ditengah masyarakat.
Khusus untuk penanganan keamanan di kabupaten Poso, dirinya akan melakukan dua tindakan prioritas. Dua tindakan prioritas yang diyakini ampuh untuk menciptakan Poso yang aman dan damai itu adalah, penegakan hukum atas pelanggaran-pelanggaran hukum yang pernah terjadi saat dan pasca konflik tanpa pandang bulu, serta pemeliharaan keamanan secara komprehensif melalui tindakan preventif, persuasif, termasuk kemungkinan tindakan represif. (cr5)
Monday, September 11, 2006
Posted @ 10:58 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment